Bapepam Tunggu Paparan Publik Bank Lippo

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 10:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pengawas Pasar Modal akan menunggu terlebih dulu penjelasan manajemen PT Bank Lippo Tbk, sebelum mengambil suatu kesimpulan. Penjelasan ini akan disampaikan bank itu dalam paparan publik, sebelum tanggal 15 Februari nanti. "Biar mereka melakukan public expose dulu ke masyarakat," kata Kepala Bapepam Herwidayatmo kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (30/1). Menurut dia, dalam paparan publik itu nantinya Bank Lippo akan mempertanggungjawabkan terlebih dulu akuntabilitas dan transparansinya sebagai perusahaan publik. "Kebingungan masyarakat biar diperjelas dulu dan menjelaskan permasalahannya," kata dia. Setelah adanya paparan publik itu, lanjut Herwid, panggilan akrabnya, barulah Bapepam akan mengambil kesimpulan. Seperti diketahui, telah terjadi perbedaan laporan keuangan Bank Lippo per 30 September 2002, antara yang dipublikasikan di media massa dan yang dilaporkan ke BEJ. Dalam laporan yang dipublikasikan melalui media cetak pada tanggal 28 November 2002 disebutkan total aktiva perusahaan sebesar Rp 24 triliun dengan laba bersih Rp 98 Miliar. Sedangkan dalam laporan ke BEJ tanggal 27 Desember 2002, total aktiva berkurang menjadi Rp 22,8 triliun dan rugi bersih (yang belum diaudit) menjadi Rp 1,3 triliun. Manajemen Lippo beralasan, perbedaan itu terutama pada kemerosotan nilai agunan yang diambil alih (AYDA) dari Rp 2,393 triliun pada laporan publikasi dan Rp 1,42 triliun pada laporan ke BEJ. Akibatnya keseluruhan neraca dan akun-akun berbeda signifikan, termasuk penurunan rasio kecukupan modal (CAR) dari 24,77 persen menjadi 4,23 persen. Awal pekan ini, Bursa Efek Jakarta telah meminta manajemen Lippo untuk mengadakan paparan publik, paling lambat tanggal 15 Januari. Ada dua hal yang perlu disampaikan dalam paparan itu, yaitu Bank Lippo harus menyampaikan penjelsan atas adanya dua laporan keuangan per 30 September 2002 yang memuat angka berbeda dan penjelasan mengenai kinerja keuangan perusahaan hingga periode 31 Desember 2002. Menyikapi hal ini, BEJ juga telah memanggil manajemen Bank Lippo sebanyak dua kali, untuk dimintai klarifikasinya dan pemeriksaan. Menanggapi hal ini, Herwid menolak berkomentar banyak saat ini. Alasannya, pemeriksaan masih berlangsung. "Saya minta waktu," katanya. Dia juga beralasan, tidak harus semua proses pemeriksaan atau penelahaan yang dilakukan Bapepam dikemukakan kepada publik. Menurut Herwid, timnya tengah bekerja dan Bapepam akan segera mengemukakan hasil kajiannya dalam waktu sesegera mungkin. Dia menolak menyebutkan, siapa saja pihak-pihak yang telah dipanggil oleh Bapepam untuk pemeriksaannya. "Pokoknya kita sudah bekerja. Semua pihak-pihak terkait kita mintai keterangannya," katanya. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam Abraham Bastari menyatakan, direksi Lippo dan kantor akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan itu telah dipanggil dan diperiksa Bapepam. Tapi dia menolak berkomentar lebih lanjut dengan alasan sekarang kasus ini masih ditangani Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam M. Noor Rachman. "Nanti bisa dilimpahkan ke saya. Bisa juga tidak," kata dia. Menanggapi dugaan adanya penyesatan informasi (misleading information) dalam kasus ini, kembali Herwid menolak berkomentar. "Kita sedang mengumpulkan bahan-bahan dan fakta-fakta yang terkait," katanya. Menyikapi kasus ini, Herwid menyatakan, harus disadari bahwa dalam kondisi saat ini dimana Bank Lippo dalam penanganan BPPN maka ada beberapa aturan yang rumit. "Kadang-kadang pelaksanaan dan adjustment-nya harus menunggu klarifikasi dari pihak-pihak terkait. Apa mungkin ada pihak-pihak tertentu yang membuat situasi seperti ini," kata dia. Karena itu, lanjut Herwid, masalah ini menjadi sangat sensitif karena Bank Lippo dalam penganan BPPN. Menurutnya, setiap bank memerlukan adanya kepercayaan dari publik dan tidak ingin menimbulkan kepanikan. Bapepam sebagai badan penegak hukum di pasar modal, menurut dia, dalam mengambil setiap keputusan memerlukan bukti-bukti yang cukup sebelum mengambil suatu keputusan dan menyampaikannya ke masyarakat. "Nanti pada saatnya kalau terbukti akan diberikan sanksi," katanya. Herwid juga menilai belum perlu melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham Bank Lippo di bursa. Padahal, ada ketidakjelasan informasi dalam kasus ini sehingga BEJ perlu meminta Bank Lippo melakukan paparan publik. "Kita belum melihat perlu. Justru itu akan lebih merugikan masyarakat pemodal," tandasnya. (Yura Syahrul - Tempo News Room)

Berita terkait

NasDem dan PAN Berebut Kursi Keenam di Sengketa Pileg, Saldi Isra: Dari Pilpres Sudah Berbeda

35 detik lalu

NasDem dan PAN Berebut Kursi Keenam di Sengketa Pileg, Saldi Isra: Dari Pilpres Sudah Berbeda

PAN dan NasDem bersengketa soal kursi keenam di sidang PHPU pileg. Saldi menilai peselisihan itu unik karena mereka tak memperebutkan kursi terakhir.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

1 menit lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Surabaya: Hasil Survei Tunjukkan Elektabilitas Eri Cahyadi Masih Tertinggi

7 menit lalu

Pilkada 2024 Kota Surabaya: Hasil Survei Tunjukkan Elektabilitas Eri Cahyadi Masih Tertinggi

Pasangan petahana Eri Cahyadi-Armuji mendaftar ke PDIP untuk maju dalam Pilkada 2024 Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

28 menit lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

28 menit lalu

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan langkah relawan mendaftarkan Kaesang ikut Pilkada Kota Bekasi murni aspirasi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

28 menit lalu

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

Polda Papua akan menerjunkan tiga regu Brimob imbas serangan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

31 menit lalu

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

Keempat mahasiswa Unair itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE).

Baca Selengkapnya

Hakim MK Arsul Sani Guyon Soal Kekalahan MU di Sidang PHPU Pileg 2024

38 menit lalu

Hakim MK Arsul Sani Guyon Soal Kekalahan MU di Sidang PHPU Pileg 2024

Hakim MK Arsul Sani sempat berkelakar dengan Komisioner KPU di ruang sidang soal kekalahan tim sepak bola favoritnya, Manchester United.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Letusan, Gunung Dukono di Halmahera Utara Waspada

38 menit lalu

Dua Kali Letusan, Gunung Dukono di Halmahera Utara Waspada

Aktivitas Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara meningkat. Masyarakat diminta tak mendekati kawah hingga radius 3 km.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

40 menit lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya