Akibat Beri Potongan Harga, Pendapatan PLN Turun

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 09:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Akibat memberikan potongan harga kepada golongan industri, pendapatan Perusahaan Listrik Negara turun. Turunnya sekitar Rp 1,4 triliun, kata Direktur Utama PLN Eddie Widiono kepada wartawan usai mengesahkan kepengurusan Masyarakat Energi Indonesia di Jakarta, Kamis (30/1). Direktur Utama Eddie Widiono mengatakan, penurunan pendapatan ini disebabkan oleh turunnya alokasi biaya untuk bahan bakar minyak sebesar Rp 1,4 triliun. Jadi tidak fair dong kalau pendapatannya tidak turun, kata Eddie. Seperti diketahui, PLN memberikan potongan harga untuk golongan konsumen listrik produktif (golongan tarif bisnis dan industri). Potongan itu dilakukan sejak bulan sebesar 2,5 persen dari total rekening bulanan. Kebijakan ini menyusul protes masyarakat terhadap keputusan PLN yang menaikkan tarif dasar listrik 2003 sebesar 6 persen per triwulan. Dia mengatakan, turunnya pendapatan ini masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2003. RKAP ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin, 27 Januari lalu. Meskipun pendapatan turun, namun PLN tetap mengalokasikan anggaran untuk investasi. Besarnya, kata dia, mencapai Rp 10 triliun. Jadi, program investasi tetap jalan, ujar Eddie. Dana sebesar itu, menurut Eddie, rencananya akan digunakan untuk program PLN, guna menjamin pasokan listrik dan meningkatkan efisiensi perusahaan listrik negara ini. Sumber pokok dari anggaran investasi itu, kata Eddie, didapat dari penggunaan dana sendiri, dana pinjaman dan obligasi. Sementara itu, Komisaris Utama PLN Luluk Sumiarso mengatakan RUPS menyetujui diterbitkannya dana obligasi oleh PLN sebesar Rp 1 triliun. Dana ini untuk membiayai investasi, kata dia. Selain itu, kata Luluk, RUPS juga menyetujui adanya pinjaman kepada bank nasional. Sebagian dari dana obligasi ini, kata Luluk, digunakan untuk membiayai proyek pembangkit jangka pendek PLTG Muara Tawar yang berkapasitas 600 megawatt. Dalam RKAP sendiri, menurut Luluk, dialokasikan dana sekitar Rp 2 triliun untuk proyek yang digunakan untuk mengatasi krisis listrik pada 2004 itu. Tapi ini alokasi untuk tahun 2003. Karena, ada kemungkinan, pada 2004 akan ada alokasi lagi, kata Luluk, yang juga menjabat Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi ini.(Multazam-Tempo News Room)

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

9 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

Duel tim bulu tangkis putri Indonesia vs Cina di final Piala Uber 2024 dijadwalkan mulai 08.30 WIB, sedangkan final Piala Thomas 2024 mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

18 menit lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

22 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

23 menit lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

31 menit lalu

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

Poco F6 muncul di sertifikasi dengan nomor model "24069PC12G".

Baca Selengkapnya

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

32 menit lalu

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

Vivo Y38 5G memiliki chipset Snapdragon 4 Gen 2 dan RAM LPDDR4x 8 GB dengan penyimpanan internal UFS 2.2 256 GB.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

32 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

36 menit lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

41 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

46 menit lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya