Menurutnya jumlah kredit di Papua sejak Bank Mandiri buka pada 1962 sangat kecil. "Sekitar Rp 800 miliar," ujar Agus. Diantaranya untuk pembiayaan hotel di Biak dan pabrik pengolahan ikan.
Sepanjang 2008, Agus melanjutkan, hanya Rp 1,5 triliun penanaman modal dalam negeri di Papua, dan 0,97 triliun di Papua Barat. Jauh di bawah penanaman modal asing di Papua yang lebih dari Rp 50 triliun.
Padahal daerah itu kaya sumber daya alam, sehingga menarik minat sedikitnya 85 nasabah Bank Mandiri. Mereka menanyakan cara investasi di Papua. "Seperti pabrik semen karena jalan perlu basis beton, bukan aspal," kata Agus.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pemerintah telah memberikan keistimewaan kepada Papua dengan adanya Instruksi Presiden nomor 8 tahun 2007 tentang percepatan pembangunan Papua. "Alokasi dana untuk pembangunan jalan di Papua paling besar dibanding daerah lain," ujarnya.
Namun tetap saja tidak cukup untuk membangun seluruh jaringan jalan di sana. Menurut Djoko perlu peran swasta, yang akan dibarengi pemberian insentif dari pemerintah. "Bisa pembebasan pajak atau lainnya," katanya.
Gubernur Papua Barat Abraham Atuturi mengatakan baru menyelesaikan proyek pembangunan jalan Manokwari-Sorong. "Biar pun masih off-road (belum halus)," ujarnya. Hal itu dia harapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi di kedua kota tersebut.
REZA MAULANA