Inflasi September Capai 1,05 Persen

Reporter

Editor

Kamis, 1 Oktober 2009 15:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan harga (inflasi) untuk September tahun ini mencapai 1,05 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 115,46. Kenaikan harga terjadi pada 63 kota dari 66 kota yang disurvei. Adapun tiga kota lainnya mengalami penurunan harga atau deflasi, yakni di Manado, Sorong, dan Ambon.

"Tiga kota ini memang mayoritas bukan beragama Islam sehingga permintaan tak terlalu banyak di sana. Ini menceminkan dampak puasa dan Lebaran," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (1/10).

Kelompok bahan makanan menjadi penyumbang terbesar angka inflasi bulan lalu dengan tingkat kenaikan harga 2,43 persen. Kenaikan harga paling rendah disumbangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, sebesar 0,18 persen.

Menurut Rusman inflasi pada September diperkirakan menjadi kenaikan tertinggi hingga akhir tahun. Pasalnya, tren kenaikan harga selalu terjadi pada masa puasa dan Lebaran. Dengan alasan itu, Rusman optimistis target inflasi 4 persen dapat tercapai.

Hal itu bisa terwujud arena laju inflasi Januari hingga September mencapai 2,28 persen. "Artinya masih ada ruang 1,72 persen jika dibagi 3 bulan mendatang hanya 0,55 persen per bulan. Biasanya 3 bulan terakhir tiap tahunnya inflasi tak terlalu besar," ucap dia.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

19 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

1 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

15 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya