BPS: September, Penentu Kelulusan Pemerintah Kelola Inflasi

Reporter

Editor

Selasa, 1 September 2009 17:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menilai bulan depan ialah penentu lulus tidaknya pengelolaan inflasi oleh pemerintah. "September adalah klimaksnya," kata dia dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (1/8).

Sebab, dua per tiga bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri terjadi di bulan depan. Seperti biasa, pada saat puasa dan lebaran ialah puncak inflasi dalam setahun karena di situlah puncak naiknya harga bahan makanan dan transportasi.

Rusman berujar, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah agar cita-cita inflasi di bawah lima persen bisa tercapai. Pertama, pengelola negara harus pintar-pintar menata distribusi bahan pokok agar harga tak melonjak terlalu tinggi.

Kedua, pemerintah juga perlu menahan kenaikan harga barang yang ditentukan pemerintah (administered price) seperti bahan bakar minyak, tarif dasar listrik, dan elpiji. Ia meminta pemerintah menghitung betul dampak naiknya elpiji yang idenya dilontarkan PT Pertamina (Persero) beberapa bulan lalu itu.

"Apalagi yang naik cuma elpiji 12 kg," ucapnya. Tak ikut naiknya elpiji 3 kg ia anggap bisa menyebabkan konsumen beralih memakai gas 3 kg. Ia berpendapat kenaikan harga elpiji 12 kg melawan hukum umum, di mana seharusnya harga per satuan ukur kemasan besar lebih murah
ketimbang kemasan yang lebih kecil.

Terlebih, baru diwacanakan saja, kata dia, sudah ada agen elpiji yang nakal dan menaikkan harga produk Pertamina itu.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

1 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

6 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

16 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya