TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki rekening dana investasi atau subsidiary loan agreement (SLA) outstanding dengan nilai total US$ 400 juta. Menurut Direktur Utama Rinaldi Firmansyah, jumlah utang itu terdiri dari dollar Amerika Serikat dan yen Jepang.
Dia menjelaskan sebelumnya Telkom pernah membicarakan pengalihannya menjadi utang swasta dengan menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. "Kami cari kemungkinan dari Bank BUMN lain," kata Rinaldi ditemui di kantor kementerian negara BUMN, Senin (31/8).
Dalam pembicaraan itu, lanjutnya, BNI akan menutup utang sekitar Rp 1-2 triliun. Konversi ini juga harus mendapatkan izin dari Menteri Keuangan. Menurut Rinaldi utang-utang warisan zaman dahulu itu jatuh tempo pada 2020.
Setelah berencana melepas 40 persen saham di PT Patra Telekomunikasi Indonesia, Telkom akan melepas satu anak usahanya. "Kami sedang evaluasi portofolio. Selain itu Telkom juga akan mengakuisisi perusahaan lain. "Belum bisa diumumkan, dua bulan lagi," kata dia.
Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
19 Februari 2024
Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) akan meluncurkan Satelit Merah Putih 2, sebuah satelit High Throughput Satellite (HTS), melalui anak perusahaannya Telkomsat langsung dari Florida pada 20 Februari 2024.