Belanda Tawarkan RI Kerja Sama Dagang

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 11:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Belanda menawarkan bantuan pelatihan dan pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Disamping menawarkan kerjasama dagang, pemerintah Belanda juga menawarkan diri untuk untuk berpartisipasi di Indonesia Recovery Fund (IRF). Hal ini diungkapkan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rinny Soewandi seusai bertemu delegasi Belanda yang di pimpin Menteri Perdagangan dan Luar Negeri Belanda Gerrit Ybema di Jakarta, Senin (28/1) ”Hari ini kita masih menjajaki beberapa hal, belum ada hal konkret yang kita tanda-tangani. Tapi beberapa hal ke depan akan kita kembangkan mengenai apa yang bisa kita bantu di IRF maupun kredit ekspor, pengembangan UKM, trainning program dan sebagainya,” ujarnya. Rinny juga mengungkapkan bahwa sudah ada beberapa perusahaan Belanda yang membuka usaha di Indonesia dan memiliki partner lokal. Rinny mengungkapkan pentingya pembicaraa antara kedua negara tersebut. Mengingat Belanda kini bagian dari Uni-Eropa. Dalam bidang investasi, pengusaha Belanda menyatakan siap berinvestasi di Indonesia. Sebab sebagian dari mereka sudah mencari partner lokal. Indonesia tinggal mendorong keinginan pengusaha Belanda itu. Karena itu, kata Rinny, pihaknya berencana mepertemukan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, para pengusaha swasta Indonesia dengan para pengusaha Belanda itu dalam suatu jamuan makan siang. Pemerintah Belanda, menurut Rinny, menekankan pentingnya kondisi keamanan. “Dalam pembicaraan itu pihak Belanda menekankan bisnis bisa berjalan jika Indonesia bisa menjaga keamanan. Bila keamanan sudah terwujud, mereka akan meningkatkan investasi di Indonesia,” kata Rinny menirukan Gerrit. Ditemui terpisah Direktur Jenderal Kerja Sama Industri dan Perdagangan Internasional (KIPI), Hartanto Reksodiputro menjelaskan delegasi berencana bertemu dengan perusahaan-perusahaan Indonesia. “Prinsipnya one to one meeting. Mereka dari bidang apa sesuai bidangnya macam-macam,” ujar dia. Setelah itu, kata Hartanto, mereka melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Menurut Dirjen KIPI, dalam perteman itu, mereka ingin mengeksplor lebih lanjut sesungguhnya pengertian Recovery Fund itu. Dalam pertemuan tadi, Menperindag katanya, sudah memberi gambaran rinci mengenai Recovery Fund itu. Hartanto menambahkan kebanyakan dari delegasi berada di bidang perdagangan jasa. Sedangkan Head of Industrial and Comercial Faction KBRI di Belanda, Bambang Mulyatno menuturkan, rombongan delegasi ini berjumlah 49 orang. Sebelas diantaranya bearsal dari pemerintah belanda dan sisianya dari pengusaha berbagai bidang. Bambang mengatakan, nilai ekpor Indonesia sampai akhir September 2001 tercataaat US$ 1,2 miliar. Angka ini, sedikit menuurn pada tahun 2001 yaitu menurun US$ 1,3 milyar. “Tapi untuk tahun 2001 perhitungannya baru sampai September. Artinya, angka ini masih bertambah lagi,” ujarnya. Sedangkan nilai impor Belanda ke Indonesia sebesar US$ 300 juta pada tahun 2001. Rombongan delegasi datang di Kantor Deperindag pada pukul 10.30 WIB dan langsung mengadakan pembicaraan engan jajaran Deperindag. Pembicaraan selesai pukul 11.48 WIB. Pada saat pembicaraan berlangsung hujan yang terus mengguyur Jakarta telah membuat sedikit kekacauan dengan padamnya listrik. Kejadian itu tak urung membuat panitia dari Deperindag merasa malu. Untungnya, Deperindag memiliki cadangan listrik dari generator, sehingga padamnya listrik padam kembali. (Istiqomatul Hayati–Tempo News Room)

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

13 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

Duel tim bulu tangkis putri Indonesia vs Cina di final Piala Uber 2024 dijadwalkan mulai 08.30 WIB, sedangkan final Piala Thomas 2024 mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

22 menit lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

26 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

27 menit lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

35 menit lalu

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

Poco F6 muncul di sertifikasi dengan nomor model "24069PC12G".

Baca Selengkapnya

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

36 menit lalu

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

Vivo Y38 5G memiliki chipset Snapdragon 4 Gen 2 dan RAM LPDDR4x 8 GB dengan penyimpanan internal UFS 2.2 256 GB.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

36 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

39 menit lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

45 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

50 menit lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya