Mereka masih berminat untuk menanamkam modalnya di tanah air. "Mereka juga tidak terpengaruh bom, saya juga bingung mereka tidak takut bom," kata Menteri Purnomo ditemui di Istana Negara, Jakarta, Kamis (30/7).
Hari ini delegasi China Investmen Corporation yang dipimpin Vice Chairman Gao Xiqing bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi oleh Menteri Energi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, dan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal M. Luthfi.
China Investment Corporation merupakan perusahaan investasi terbesar di Cina yang mempunyai cadangan investasi hingga US$ 2.000 miliar. Perusahaan itu dimiliki oleh pemerintah China. Perusahaan investasi tersebut tertarik menanamkan modal di bidang pertambangan, infrastruktur, dan perhubungan.
Purnomo menambahkan, Indonesia akan menindaklanjuti hasil tersebut dalam Shanghai Expo tahun depan. "Diharapkan pada waktu itu banyak dilakukan kerjasama penandatanganan perjanjian-perjanjian," ucapnya.
Namun pertemuan tersebut, kata Purnomo, belum menyepakati nilai investasi. "Dia masih kulonuwon, masih courtessy kepada presiden," ungkapnya. Menurut dia, mereka juga belum secara spesifik menyebutkan proyek-proyek apa saja. Ia menyebutkan, investasi Cina cukup besar dalam pembangunan pembangkit listrik dan pertambangan.
Presiden, kata Purnomo, meminta tiga menteri terkait, yaitu, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Energi, dan Menteri Perhubungan untuk menindaklanjutinya. Presiden berharap tahun depan, pada perayaan 60 tahun hubungan bilateral Cina-Indonesia, akan menjadi momentum bagi penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut.
GUNANTO E.S.