Penurunan Kemiskinan Bukan Karena Kebijakan Pemerintah

Reporter

Editor

Kamis, 2 Juli 2009 09:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penurunan angka kemiskinan dinilai bukan disebabkan kebijakan pemerintah yang berkesinambungan untuk menangani kemiskinan. Ekonom Institute for Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan angka kemiskinan menurun karena kenaikan harga komoditas di pasar internasional. "Itu faktor eksternal," kata Aviliani saat dihubungi Tempo, Kamis (2/7).

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin melaporkan jumlah penduduk miskin sampai Maret 2009 sebanyak 32,53 juta jiwa (14,15 persen dari total penduduk). Sepanjang tahun 2008, angka kemiskinan 34,96 juta (15,42 persen dari total penduduk).

Aviliani menjelaskan, kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) yang kemudian diikuti kenaikan harga komoditas lainnya, otomatis menolong peningkatan pendapatan dari petani. Petani, kata dia, adalah masyarakat dengan angka kemiskinan terbesar. Sepanjang 2007-2008, sejak kenaikan harga minyak mentah dunia, harga komoditas CPO memang langsung terkerek naik.

Faktor lainnya, pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan tidak adanya kenaikan harga. Saat ini memang harga minyak mentah dunia kembali naik, namun pemerintah tidak melepas subsidi, sehingga harga Bahan Bakar Minyak tidak naik.

Menurutnya, penurunan angka kemiskinan juga bukan karena kenaikan upah dan perluasan kesempatan kerja. "Belum ada perbaikan kebijakan di sektor industri dan kemiskinan yang berkesinambungan," tuturnya.

NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

3 menit lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

9 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

13 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

13 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

14 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya