Telkom Takut Menghadapi Globalisasi

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 08:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat telekomunikasi RM Roy Suryo menilai, monopoli saluran telepon oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membuktikan bahwa perusahaan ini takut atau tidak siap menghadapai globalisasi. Pendapat Roy diungkapkan ketika Tempo News Room menghubunginya di Yogyakarta melalui sambungan telepon, Jumat (25/1) pagi. Keengganan bersaing itu tampak ketika demonstrasi karyawan Telkom Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta ke Jakarta untuk menolak akusisi oleh PT Indosat. Ia mengaku heran atas penolakan karyawan Telkom itu. Pasalnya, Indosat lahir dari induk yang sama dengan Telkom. "Ini menunjukan keengganan Telkom memiliki pesaing," katanya. Padahal, kata Roy, jika ada operator lain, selain Telkom, yang mengoperasikan layanan ini, bukan mustahil persaingannya akan lebih sehat. Roy membandingkan dengan layanan telepon seluler yang sekarang sedang tren. Sejak layanan ini muncul pada 1995, sudah ada 5,5 juta pemakai nomor telepon seluler. Bandingkan dengan Telkom yang sudah puluhan tahun hanya mengurusi layanan telepon baru 6,8 juta satuan sambungan telepon (SST) terpasang. "Apalagi jika dilihat dari sejarahnya, lebih jelek lagi," kata Roy. Menurut Roy, Telkom berdiri sebagai kelanjutan dari sambungan telepon yang sudah dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1884. "Sudah ratusan tahun, tapi masih seperti itu layanan dan pengelolaannya. Meskipun perkembangannya baru puluhan tahun belakangan ini saja," katanya. Monopoli, kata Roy, merupakan batu sandungan itu. Saat ini, 5,5 juta pelanggan telepon seluler itu dilayani oleh sekitar sembilan operator. Para operator ini saling bersaing memberikan layanan terbaiknya bagi pelanggannya. Sehingga tampak persaingan yang sehat antar operator, meski toh akhirnya para pelanggan itu sendiri yang menentukan operator mana yang lebih unggul dibandingkan dengan yang lain. Roy juga mencontohkan Australia. Di negeri Kanguru ini, layanan telepon dilakukan oleh tiga perusahaan. "Ketiga-tiganya ini saling berlomba memberikan service yang terbaik. Bahkan sampai ke teknologinya," katanya. (Bagja Hidayat – Tempo News Room)

Berita terkait

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

5 menit lalu

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

Orang toxic merupakan individu yang secara terus-menerus memberikan dampak negatif terhadap kehidupan dan emosional orang lain.

Baca Selengkapnya

5 Cara Komplain Gangguan IndiHome, Mudah dan Tanpa Biaya

5 menit lalu

5 Cara Komplain Gangguan IndiHome, Mudah dan Tanpa Biaya

Berikut ini beberapa cara komplain gangguan IndiHome yang bisa dilakukan. Anda bisa langsung menelpon CS hingga menghubungi lewat WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

11 menit lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

12 menit lalu

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

Mouly Surya adalah seorang sineas Indonesia yang mulai mendunia.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

12 menit lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

13 menit lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

17 menit lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Napi Kasus Video Pornografi Anak di Lapas Tangerang Dilarikan ke Rumah Sakit

20 menit lalu

Napi Kasus Video Pornografi Anak di Lapas Tangerang Dilarikan ke Rumah Sakit

Napi kasus video pornografi anak yang jadi bagian jaringan internasional dilarikan ke rumah sakit. Dihukum 14 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

21 menit lalu

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

Pemicu depresi dan bunuh diri veteran perang AS beragam, di antaranya lama hidup jauh dari rumah, pasangan, dan anak -- situasi yang membuat stres.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

23 menit lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya