PLN Diminta Alihkan Pinjaman ke Mata Uang Cina

Reporter

Editor

Jumat, 24 April 2009 11:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta PT Perusahaan Listrik Negara mengalihkan pinjaman investasi proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt berdenominasi dolar Amerika Serikat ke renmimbi (RMB) atawa yuan, mata uang Cina.

Menurut Sri Mulyani, PLN menyatakan barang modal konstruksi proyek itu berasal dari Cina. Tapi, seluruh pinjaman valuta asing untuk proyek ini berbentuk dolar AS. Padahal Indonesia memiliki fasilitas pertukaran mata uang dengan Cina atau bilateral Currency Swap arrangement sebesar 100 miliar RMB atau senilai Rp 175 triliun.

Fasilitas kerjasama mata uang yang diteken bulan lalu ini berbeda dengan fasilitas pertukaran cadangan devisa (bilateral currency swap srrangement) karena bisa ditarik langsung untuk perdagangan dan mencairkan ketatnya likuiditas di pasar keuangan.

"Ini menunjukkan ketidakefisienan dalam proses pinjaman Perusahaan Listrik Negara," katanya dalam penandatanganan komitmen pembiayaan Asosiasi Perbankan Daerah dan PT Perusahaan Listrik Negara di kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Jumat (24/4).

Komitmen pembiayaan proyek senilai total Rp 4,73 triliun ini mengikutsertakan sindikasi 23 bank pembangunan daerah. Dari jumlah itu, sebesar Rp 2,92 triliun merupakan dana berbentuk dolar AS.

Sri Mulyani berharap Perusahaan Listrik Negara duduk bersama dengan kreditor untuk membicarakan pengalihan pinjaman ke dalam bentuk renmimbi. Pengalihan mata uang pinjaman valuta asing ini, kata dia, bisa mengurangi tekanan yang disebabkan fluktuasi dolar AS. "Ini bisa dan harus dilakukan," ujarnya.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

9 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

10 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

29 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

31 hari lalu

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

Presiden Joko Widodo tak menyangkal ada kekurangan membayar pemerintah kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) soal utang pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

41 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

50 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya