TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Garuda Indonesia mentargetkan bisa melaksanakan penawaran umum perdana saham atau IPO (initial public offering) pada awal 2010. Saham yang akan dilepas pada IPO tersebut maksimal sebesar 40 persen.
"Approval (persetujuan) sudah ada, tapi semua itu tetap harus melihat kondisi pasarnya nanti," kata Direktur Keuangan Garuda Eddy Porwanto seusai paparan publik kinerja 2008, di Jakarta, Rabu (23/4).
Saat ini, Garuda juga sedang melakukan berbagai persiapan pelaksanaan pelepasan saham itu melalui tim di internal perseroan. Termasuk berencana menunjuk underwriter (penjamin emisi) dan sejumlah advisor untuk melakukan valuasi sebelum masuk bursa pada semester dua tahun ini. "Proses persiapannya terus kami lakukan," ujar dia.
Hanya, Eddy belum bisa memastikan apakah Garuda bakal menunjuk perusahaan sekuritas pelat merah atau swasta sebagai penjamin emisinya. "Itu kami lihat nanti," katanya.
Untuk memenuhi target pelaksanaan IPO, kini Garuda sedang berusaha menyelesaikan restrukturisasi utangnya terhadap European Credit Agency (ECA) dan para kreditor lain. Penyelesaian restrukturisasi utang yang diharapkan rampung Juni mendatang itu merupakan salah satu syarat agar Garuda bisa IPO. Total utang Garuda saat ini adalah sebesar US$ 650 juta, dengan komposisi 60 persen berbentuk dolar Amerika Serikat dan 40 persen rupiah.