Pengamat: White Paper Kebijakan yang Birokratis

Reporter

Editor

Rabu, 17 September 2003 21:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Paket Kebijakan Ekonomi Pasca Dana Moneter Internasional (IMF) yang lebih dikenal dengan istilah White Paper dinilai suatu kebijakan yang birokratis. Kebijakan tersebut tidak menyebutkan target kuantitatif dari program yang akan dijalankan."Dalam soal memberantas kemiskinan misalnya, pemerintah baru merumuskan kebijakan untuk memberantas kemiskinan targetnya November 2004. Ini berarti tidak ada apa-apa karena merumuskan strategi saja begitu lama," kata Rizal Ramli, pengamat ekonomi dari Econit usai acara diskusi "The Solution of Indonesia's Debt: Post IMF Programme" di Hotel Ambhara Jakarta, Rabu (17/9). Rizal menilai seharusnya kebijakan pemerintah itu mempunyai target kuantitaf yang jelas. Pemerintah, misalnya, harus menyebutkan berapa target investasi untuk mencapai pertumbuhan lima persen. Dengan tidak adanya angka-angka tersebut, menurutnya, kebijakan tersebut terkesan birokratis dan tidak substantif. "Jadi ini sangat sumir," tegasnya. White Paper itu, menurut bekas Menteri Perekonomian ini, juga terkesan tidak mempunyai benang merah yang jelas sebagai strategi kebijakan. Pasalnya, tiap-tiap departemen punya program sendiri yang tidak mempunyai koordinasi dengan yang lainnya. Menurutnya, kebijakan ini layaknya sekedar kelanjutan dari program IMF seperti keinginan untuk terus mempertahankan bujet defisit yang rendah dan privatisasi BUMN. Selain itu, menurut Rizal, kebijakan ini tidak memiliki strategi untuk memanfaatkan momentum kondisi perekonomian dunia yang semakin baik tahun depan. Ia mengatakan suasana perekonomian tahun depan di negara-negara OECD (Organization of Economic Co-operation and Development), Amerika, Jepang, dan ASEAN akan membaik sehingga memacu peningkatan ekspor. Edy Can - Tempo News Room

Berita terkait

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

3 menit lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

4 menit lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Tentukan Langkah Indonesia ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Cahya Dewi Mengaku Sempat Tegang

8 menit lalu

Tentukan Langkah Indonesia ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Cahya Dewi Mengaku Sempat Tegang

Komang Ayu Cahya Dewi memastikan kemenangan regu putri Indonesia atas Korea Selatan di babak semifinal Piala Uber 2024 pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

14 menit lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

22 menit lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

31 menit lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

38 menit lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

38 menit lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

42 menit lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

44 menit lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya