TEMPO Interaktif, Jakarta: Perbankan siap menurunkan tingkat bunga kredit menyusul keputusan Bank Indonesia (BI) yang kembali menurunkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 50 basis poin menjadi 7,75 persen.
Direktur Kredit Komersial PT Bank Mandiri Tbk Zulkifli Zaini mengatakan perbankan akan mengikuti penurunan BI rate dengan menyesuaikan suku bunga. Perseroan juga kemungkinan akan menyesuaikan suku bunga deposito dengan BI rate. "Penurunan tersebut tidak bisa seelastis BI rate, itu inline dengn BI rate," kata Zulkifli di Jakarta, Rabu (4/3).
Sebelumnya, perseroan sudah menyesuaikan tingkat bunga dua kali menjadi sekitar 14-16 persen dari posisi sebelumnya di level 15-17 persen.
Menurut dia, penurunan BI rate bisa mendorong penurunan suku bunga dana atau simpanan. Namun, bank perlu melihat perkembangan pasar untuk mengubah suku bunga.
Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 50 basis poin menjadi 7,75 persen. Keputusan itu diambil setelah mencermati dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan di dalam dan luar negeri, khususnya terkait dengan masih berlanjutnya krisis keuangan global.
EKO NOPIANSYAH
Direktur Kredit Komersial PT Bank Mandiri Tbk Zulkifli Zaini mengatakan perbankan akan mengikuti penurunan BI rate dengan menyesuaikan suku bunga. Perseroan juga kemungkinan akan menyesuaikan suku bunga deposito dengan BI rate. "Penurunan tersebut tidak bisa seelastis BI rate, itu inline dengn BI rate," kata Zulkifli di Jakarta, Rabu (4/3).
Sebelumnya, perseroan sudah menyesuaikan tingkat bunga dua kali menjadi sekitar 14-16 persen dari posisi sebelumnya di level 15-17 persen.
Menurut dia, penurunan BI rate bisa mendorong penurunan suku bunga dana atau simpanan. Namun, bank perlu melihat perkembangan pasar untuk mengubah suku bunga.
Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 50 basis poin menjadi 7,75 persen. Keputusan itu diambil setelah mencermati dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan di dalam dan luar negeri, khususnya terkait dengan masih berlanjutnya krisis keuangan global.
EKO NOPIANSYAH
