Surat Utang Valuta Asing Laris Manis  

Reporter

Editor

Jumat, 27 Februari 2009 17:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing yang didaftarkan pada 28 Januari lalu, laris manis. Hasil penjualan sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 36 triliun itu akan digunakan untuk pembiayaan pemerintah secara umum.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyo mengatakan transaksi itu merupakan penawaran SUN terbesar di Asia dan penerbitan surat utang terbesar yang pernah dilakukan pemerintah.

"Penawaran untuk tranche 5 dan 10 tahun ke 200 investor menghasilkan kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 2,4 kali atau US$ 7,25 miliar," kata Rahmat dalam rilisnya, Jumat (27/2).

Penawaran dibagi menjadi dua tranche. Tranche pertama sebesar US$ 1 miliar untuk jangka waktu lima tahun yang jatuh tempo pada Mei 2014 dengan yield (imbal balik) 10,5 persen. Sementara tranche kedua sebesar US$ 2 miliar untuk jangka waktu 10 tahun, jatuh tempo pada Maret 2019 dengan yield 11,75 persen.

"Harga untuk kedua tranche ini terbentuk di bawah price whisper dan di rentang bawah dari price guidance (patokan harga)," ucapnya, mengimbuhkan.

Secara terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu menjelaskan penerbitan SUN diperlukan karena penurunan ekspor dan impor akibat turunnya surplus neraca perdagangan. "Aliran modal, investasi langsung luar negeri (foreign direct investment), mulai drop," kata dia. Selain itu juga terjadi capital outflow pada portofolio investasi.

"Sumber yang bisa kami lakukan untuk mempertahankan kecukupan devisa adalah utang luar negeri, termasuk penerbitan obligasi valas karena langsung meningkatkan cadangan devisa," ungkapnya.

RIEKA RAHADIANA

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

5 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

10 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

11 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

12 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

31 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

43 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

52 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

53 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

55 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya