Gubernur Aceh Khawatirkan Jumlah Pengangguran Pasca BRR
Kamis, 18 Desember 2008 16:04 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Irwandi Yusuf khawatir selesainya masa tugas Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) tahun depan dapat menimbulkan pengangguran. Ia mentargetkan dapat menekan jumlah pengangguran tetapi krisis global dan selesainya tugas BRR bisa mempersulit.
Selama ini jumlah pengangguran berhasil ditekan secara bertahap sejak 2006 sebesar 48 persen, 2007 menjadi 26 persen, dan 2008 menjadi 23,3 persen. "Ditargetkan tahun depan bisa turun lagi," katanya.
Akibat masa konflik dan gempa tsunami terjadi pengangguran yang cukup besar. Masyarakat yang sebelum masa konflik bekerja setelah masa damai dapat kembali melakukan aktifitasnya. Tetapi mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang semasa konflik hanya memegang senjata tidak memiliki keahlian.
Sebagian mantan anggota ada yang berhasil menjadi pengusaha atau terlibat dalam partai. Tetapi tidak sedikit yang menjadi pekerja serabutan, pengangguran, atau bahkan menjadi pelaku kriminal. Diantaranya, ada pula yang terlibat dalam narkoba.
Irwandi tidak dapat memastikan jumlahnya tetapi ia memperkirakan setengah mantan anggota GAM merupakan pengangguran. Untuk mengatasinya, ia menyediakan sejumlah program seperti Bantuan Langsung Mandiri serta membuka lahan perkebunan seluas 15 ribu hektare yang ditanami sawit, cokelat, dan karet.
Aqida Swamurti
Selama ini jumlah pengangguran berhasil ditekan secara bertahap sejak 2006 sebesar 48 persen, 2007 menjadi 26 persen, dan 2008 menjadi 23,3 persen. "Ditargetkan tahun depan bisa turun lagi," katanya.
Akibat masa konflik dan gempa tsunami terjadi pengangguran yang cukup besar. Masyarakat yang sebelum masa konflik bekerja setelah masa damai dapat kembali melakukan aktifitasnya. Tetapi mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang semasa konflik hanya memegang senjata tidak memiliki keahlian.
Sebagian mantan anggota ada yang berhasil menjadi pengusaha atau terlibat dalam partai. Tetapi tidak sedikit yang menjadi pekerja serabutan, pengangguran, atau bahkan menjadi pelaku kriminal. Diantaranya, ada pula yang terlibat dalam narkoba.
Irwandi tidak dapat memastikan jumlahnya tetapi ia memperkirakan setengah mantan anggota GAM merupakan pengangguran. Untuk mengatasinya, ia menyediakan sejumlah program seperti Bantuan Langsung Mandiri serta membuka lahan perkebunan seluas 15 ribu hektare yang ditanami sawit, cokelat, dan karet.
Aqida Swamurti
