TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Mirza Adityaswara mengusulkan intrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tertutup bagi investor asing. Alasannya, masuknya investor asing ke instrumen SBI bisa berimbas pada fluktuasi rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat.
"SBI itu merupakan salah satu alat untuk mengendalikan moneter, yaitu untuk BI melakukan kontraksi dan ekspansi, karena itu lebih baik investor asing tidak oleh masuk," kata Mirza di Klub Mandiri hari ini.
Dia menjelaskan bahwa jika dana-dana asing di SBI itu keluar maka akan mengganggu rupiah. Investor asing yang ingin berinvestasi jangka pendek, lanjut dia, sebaiknya mengalihkan dananya pada SUN yang mendekati jatuh tempo atau surat perbendaharaan negara (SPN).
"Kalau dananya ditaruh di situ maka akan lebih bermanfaat karena bisa untuk membiayai pembangunan," ujarnya. Posisi dana asing di SBI berdasarkan sumber Bank Indonesia dari Juni hingga November 2008 yaitu Juni Rp 33,6 triliun, Juli Rp 61,9 triliun, Agustus Rp 49,8 triliun, September Rp 21 triliun, Oktober dan November turun drastis hingga Rp 6,1 triliun
Eko Nopiansyah