TEMPO Interaktif, Nusa Dua, Bali:Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Andrew Steer, mengatakan pemerintah tidak bisa hanya bersandar kepada kebijakan penurunan harga, untuk bisa mengurangi angka kemiskinan. Justru pemerintah harus berupaya mempercepat pertumbuhan ekonomi agar bisa meningkatkan taraf hidup masyakaratnya. Hal itu dikatakan Steer kepada pers disela-sela pertemuan Consultative Group of Indonesia (CGI) hari ini, Rabu (22/1) di Nusa Dua, Bali. Dijelaskan Steer, sebelum terjadi peristiwa peledakan bom Bali, sebenarnya ekonomi Indonesia sudah mulai tumbuh. Dan dengan pertumbuhan ekonomi yang konstan dan stabil maka bisa diserap tenaga kerja yang cukup banyak. Anda tidak bisa hanya berharap pada kebijakan penurunan harga untuk mengurangi kemiskinan. Dan jangan lupa tenaga kerja yang berkualitas akan meningkatkan produktivitas industri, paparnya Poin penting yang lain dalam mengurangi kemiskinan menurut Steer adalah sektor keuangan yang mapan. Tanpa adanya sistem keuangan yang baik sulit bagi Indonesia untuk memiliki tabungan dari hasil investasi atau ekspor. Kemiskinan memang menjadi isu sentral dalam pertemuan CGI kali ini, tujuan kami para donor datang ke sini adalah untuk membantu Indonesia menekan angka kemiskinan, kata Steer,. Ia menegaskan CGI akan terus menekan pemerintah hingga mampu melakukan kebijakan pengentasan kemiskinan. Dari data Bank Dunia jumlah kemiskinan selama 4 tahun terakhir atau tepatnya setelah krisis 1998 memang sudah berkurang. Saat itu (1998) jumlah orang miskin melesat hingga 30 persen dari total penduduk Indoenesia. Tapi pada awal tahun 2002 bisa ditekan hingga 12 persen. Namun, kebijakan kenaikan harga gabah tampaknya sangat memberatkan rakyat miskin yang hidup di perkotaan dan pedesaan.Selama beberapa bulan terakhir telah terjadi peningkatan tipis pada jumlah masyarakat miskin di Indonesia, kata Steer. (Febrina-Koran Tempo)