TEMPO Interaktif, Jakarta:PT PLN (Persero) menyatakan tidak terkait dengan pembangunan kabel listrik bawah laut Malaysia dari Sarawak ke Peninsula atau semenanjung Malaysia. "Kami tidak tahu ada rencana itu," ujar Wakil Direktur PLN Rudiantara, Senin (18/8). Dia menjelaskan, sampai kini PLN tidak mengetahui rencana Malaysia tersebut. "Tapi kalau memang itu ada dan dibangun di bawah laut, itu bukan kewenangan dan tidak ada hubungannya dengan PLN," katanya. Dia menambahkan, pihaknya akan berhubungan dengan proyek tersebut jika melewati daratan Indonesia. "Misalnya saluran listrik melewati daratan atau salah satu pulau di Laut Natuna."Seperti diberitakan, Malaysia akan membangun kabel listrik bawah laut yang menghubungkan Sarawak ke semenanjung Malaysia sepanjang 725 kilometer. Kabel tersebut akan melintasi perairan Indonesia di sekitar Natuna dan Anabas. Pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun di Sawarak dengan kapasitas 2.400 megawatt (Koran Tempo, 18 Agustus 2008).Direktur Perjanjian Politik Keamanan dan Kewilayahan Departemen Luar Negeri Arif Havas Oegroseno mengatakan, pemerintah sudah memberikan izin kepada Malaysia atas rencana pembangunan kabel bawah laut tersebut. "Izin dikeluarkan pada akhir 2007," ujarnya kepada Tempo, Senin (18/8). Menurut Arif, pemberian izin sesuai perjanjian Indonesia-Malaysia tentang negara kepulauan dan akses di perairan kepulauan pada 1982. Dia menambahkan, dalam proses survei dan pemasangan kebel akan melibatkan instansi pemerintah. "Untuk survei mereka memakai kapal Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan melibatkan TNI AL," katanya. AGUNG SEDAYU | TITIS SETIANINGTYAS