Pengusaha Makanan dan Minuman Belum Akan Menaikkan Harga

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Industri makanan dan minuman belum akan menaikkan harga produknya, menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL) per Januari ini. Karena daya beli masyarakat dinilai masih rendah. "Untuk menaikan harga barang pada bulan ini juga, rasanya imposible," kata Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Thomas Darmawan kepada Tempo News Room, di Jakarta, Kamis (2/1). Menaikkan harga saat ini, lanjutnya, justru akan merugikan pengusaha sendiri. Karena dengan daya beli yang rendah, masyarakat tidak akan mampu membeli barang-barang yang mahal. Menurut Thomas, rendahnya daya beli masyarakat awal tahun ini, dikarenakan mundurnya musim panen. Selain itu, kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) baru akan dibayarkan Februari-Maret mendatang. Padahal dana masyarakat telah habis untuk hari raya dan tahun baru lalu. Selain daya beli yang rendah, dasar yang digunakan pengusaha untuk tidak menaikkan harga barang yaitu adanya produk pesaing, baik itu produk lokal maupun impor. Terutama karena banyaknya produk impor ilegal. Adanya produk substitusi di pasar juga menjadi pertimbangan. Misalnya roti, produk substitusinya yaitu mie. Kendati demikian, Thomas menegaskan, bukan berarti produk makanan dan minuman tidak akan naik harga. "Kalaupun ada kenaikan harga, mungkin sekitar Maret-April mendatang," katanya. Saat itu diperkirakan daya beli masyarakat mulai membaik. Kenaikan diprediksi tidak lebih dari 10 persen. Untuk makanan olahan, sekitar 5-10 persen. Sedangkan produk pertanian akan lebih besar persentasenya, karena harga rata-ratanya rendah. Seperti diberitakan, pemerintah telah menaikkan harga BBM, TDL, dan telepon. Kenaikan yang didasarkan pada Keppres 90/2002 itu berlaku sejak 2 Januari 2003. Naiknya harga BBM dan TDL tersebut mengakibatkan kenaikan biaya produksi makanan dan minuman sebesar 1-3 persen. Dalam industri makanan dan minuman, Thomas mengatakan, rata-rata 3-9 persen biaya produksi adalah untuk BBM dan listrik. Beberapa industri justru memiliki persentase kebutuhan listrik yang lebih besar lagi. Misalnya indstri es batu yang komponen listriknya mencapai 80 persen, dan tahu 12-14 persen. Tetapi ada pula industri yang kebutuhan listriknya kecil, seperti industri air minum dalam kemasan sekitar 1 persen. Kenaikan harga BBM dan TDL, juga akan mempengaruhi harga bahan baku dan distribusi barang hasil produksi. Padahal, akhir tahun lalu biaya angkutan kontainer telah dinaikkan sebesar Rp 500 ribu per kontainer 20 feet, terhitung mulai 1 Januari. Sehingga biaya pendistribusian barang ke daerah, seperti Belawan, Pontianak, dan Makasar juga akan naik. Untuk produk terigu, Thomas mencontohkan, per kontainer beratnya mencapai 15 ton. Ia memperkirakan, kenaikan ongkos kontainer ini menyebabkan harga terigu akan naik sekitar Rp 50 per kg. Kenaikan ini akan bertambah lagi, karena dipastikan ongkos truk untuk mengangkut barang dari dan ke pelabuhan juga naik. Sehingga diperkirakan kenaikan akan mencapai Rp 100 per kg. Dengan tidak dinaikkannya harga barang per Januari ini, pengusaha harus melakukan efisiensi. Menurut Thomas, ada beberapa hal yang bisa dilakukan kalangan industri. Antar alain, penghematan BBM, pengurangan biaya promosi, mengubah kemasan, atau memperkecil ukuran produk. Produsen, katanya, akan cenderung menggunakan kemasan isi ulang, seperti botol isi ulang. Pengecilan berat bersih (netto) barang juga mungkin dilakukan. Misalnya minuman dari 250 cc dikurangi menjadi 200 cc. Untuk industri kecil, bisa juga dengan mengecilkan ukuran tahu atau tempenya. "Yang penting tidak mengubah harga," katanya. Namun, untuk pabrik-pabrik besar atau multinasional, Thomas memberi pengecualian, kenaikan harga BBM dan TDL tidak akan terlalu berdampak pada harga produk. Karena mereka bisa melakukan subsidi silang, di samping omsetnya yang tinggi. Retno Sulistyowati --- Tempo News Room

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

37 detik lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

11 menit lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Tiket Konser Sheila on 7 di Makassar Ludes dalam 1 Jam, Besok War untuk Pekanbaru

11 menit lalu

Tiket Konser Sheila on 7 di Makassar Ludes dalam 1 Jam, Besok War untuk Pekanbaru

Seluruh tiket konser Sheila on 7 di Makassar sudah habis terjual hanya dalam 1 jam.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

22 menit lalu

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

30 menit lalu

LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

Simak cara daftar beasiswa LPDP di Northeastern University.

Baca Selengkapnya

Dua Tersangka Tewasnya Remaja di Hotel Senopati Buka Jasa Open BO, Korban Diberi Inex dan Sabu

44 menit lalu

Dua Tersangka Tewasnya Remaja di Hotel Senopati Buka Jasa Open BO, Korban Diberi Inex dan Sabu

Polisi menangkap dua tersangka tewasnya seorang remaja di sebuah hotel di Senopati. Mereka membawa dua remaja ke hotel itu untuk open BO.

Baca Selengkapnya

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

46 menit lalu

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau emas Antam stagnan di level Rp 1.326.000 per gram dalam perdagangan Ahad, 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

46 menit lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

46 menit lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

47 menit lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya