TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan meminta keterangan dari Nike untuk melengkapi keterangan penyelesaian masalah dengan pemilik PT Hardaya Aneka Shoes Industry (HASI) dan PT Naga Sakti Parama Shoes Industry (Nasa). Setelah mendapat keterangan dari kedua belah pihak, rencananya pemerintah akan mengambil langkah penyelesaian kasus tersebut."Perwakilan Nike tidak hadir. Kami akan mencari keterangan dari mereka," ujar Menteri Perindustrian Fahmi Idris setelah bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja Erman Soeparno, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal M. Lutfi, dan Hartati Murdaya--pemilik HASI dan Nasa--Rabu malam lalu.Menurut Fahmi, pertemuan tersebut merupakan pertemuan untuk mencari fakta, pendapat, opini, dan persoalan yang dikemukakan kedua belah pihak. Namun, sayangnya, pertemuan selama dua jam tersebut tidak dihadiri perwakilan Nike.Ketua BKPM M. Lutfi mengatakan pemerintah akan mengajak semua pihak duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini secara rasional. Pemerintah juga akan meminta iktikad baik dari Nike untuk menyelesaikan persoalan tersebut. "Nanti kami akan berusaha mencari iktikad baik, dengan Nike berbicara menyelesaikan atau meneruskan permasalahan," katanya.Lutfi juga membantah jika dikatakan bahwa Nike sudah mengalihkan pesanan atau pasokan ke beberapa negara. Menurut dia, hal ini belum bisa dipastikan kebenarannya selama belum ada pembicaraan dengan Nike.Sedangkan Hartati Murdaya mengatakan pertemuan tersebut belum membuahkan solusi untuk persoalan sekitar 14 ribu buruh. Namun, dia mengatakan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja. Dia menyatakan tidak bisa menjamin nasib masa depan buruhnya.Hartati menuturkan memilih investasi usaha baru dengan mempekerjakan sekitar 14 ribu buruhnya ketimbang melakukan pemutusan hubungan kerja. "Lebih baik uang pesangon digunakan untuk bidang lain dan mereka masih tetap bekerja," katanya.Sementara Hartati masih menunggu usaha barunya, Nike tetap memberikan order kepada PT Hasi selama 18 bulan dan Nasa selama 30 bulan. Hartati juga mengatakan, mulai hari ini, Nike sudah menghentikan bahan untuk pembuatan produk. Nike, kata dia, sudah mengalihkan pesanan dan pasokan ke Cina dan beberapa negara lain.Dia membantah jika disebutkan bahwa penghentian kerja sama oleh Nike tersebut disebabkan oleh rendahnya kualitas pekerjaan. Menurut Hartati, produk yang dikembalikan karena mutunya jelek hanya dua persen. l DIAN YULIASTUTI