Pemerintah Tuntaskan Soal PKPS Jumat Mendatang

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 16:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan memutuskan masalah keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) pada 11 Desember 2001, tentang perpanjangan pembayaran debitor tidak kooperatif, pada sidang kabinet pada Jumat (18/1) mendatang. Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-jakti, seusai sidang terbatas bidang ekonomi di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (15/1), mengatakan, “Tadi sudah dibahas masalah-masalah teknis mengenai keputusan KKSK tersebut, bersama penyempurnaan, menuju pelaksanaan yang akan dilaporkan terakhir pada sidang kabinet Jumat mendatang.” Sidang kabinet terbatas bidang ekonomi, yang dipimpin oleh Wapres Hamzah Haz, dilakukan sebagai lanjutan pembahasan PKPS atas instruksi Presiden Megawati Sukarnoputri. Meneg BUMN Laksamana Sukardi menjelaskan bahwa pembahasan dalam sidang kabinet itu membahas seluruh aspek di luar ekonomi berkaitan dengan PKPS. Pemerintah, katanya, juga menyatakan yang dilakukan bukanlah perpanjangan PKPS, melainkan perbaikan kesepakatan antara debitor dengan negara. “Kita sudah menerima kesepakatan settlement tadi dari pemerintah yang lalu dan, dalam perjalanannya, kita ingin memperbaiki dan mempercepat solusi,” ujar Laksamana. Laksamana menyatakan ada dua hal yang menjadi koridor keputusan pemerintah mengenai PKPS tersebut. Keduanya adalah menjamin kepentingan keuangan negara, serta adanya keadilan dan ketegasan pemerintah. “Jangan sampai, di satu sisi kita lakukan, di sisi lain kontra produktif,” katanya. Ia juga menyatakan masalah keadilan dan ketegasan pemerintah masih akan dirumuskan lebih detil dan dilaporkan pada keputusan final nanti. Namun begitu, lanjut Laksamana, pemerintah meminta agar ketegasan tersebut juga harus diimbangi oleh ketulusan, good faith para obligor. Sedangkan mengenai proses hukum terhadap para obligor yang tidak koperatif pemerintah masih melakukan penyeimbangan. Sebab sebagai negara hukum Indonesia harus memberikan kesempatan bagi para obligor untuk membela diri. “Itu akan ditentukan lebih lanjut oleh pengadilan,” tutur Laksamana. Sedangkan berkaitan dengan aset, Laksamana menegaskan, agar tidak menjadi kontra produktif jika proses hukum ditegakkan. Menurutnya, aset yang ada dalam proses hukum biasanya tidak efektif untuk divestasi. “Kalau ada satu aset dalam status legal dispute sulit dilakukan kegiatan atas aset tersebut sehingga kontra produktif (bagi keuangan negara). Jadi balancingharus benar-benar dilakukan optimalisasi terhadap proses recovery dan hukum,” katanya. Ditanya apakah memperbaiki PKPS berarti merewiev keputusan KKSK, Laksamana menjawab,”Bukan itu yang dimaksud,”. Namun yang dilakukan pemerintah adalam pendalaman untuk meningkatkan efektifitas keputusan KKSK tersebut. Sedangkan yang akan diperbaiki dalam PKPS tersebut, Laksamana mengatakan perbaikan pada term of condition dan time frame. “Ini akan lebih kita perdalam makanya sabar dulu, jangan ambil kesimpulan sebelum semuanya final. Pemerintah sudah sangat ditunggu-tunggu menyelesaikan masalah PKPS seperti adanya pertemuan maraton ini, agar cepat mencapai solusi,” kata dia. (Dede Ariwibowo-Tempo News Room)

Berita terkait

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 menit lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

4 menit lalu

Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

Madonna sukses menggelar konser penutup dari The Celebration Tour di Pantai Copacabana, Brasil, secara gratis dan terbuka untuk umum.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

5 menit lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

10 menit lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

KPU Buka Pendaftaran Calon Independen di Pilkada Jakarta 2024, Simak Persyaratannya

12 menit lalu

KPU Buka Pendaftaran Calon Independen di Pilkada Jakarta 2024, Simak Persyaratannya

KPU DKI membuka pendaftaran bagi calon independen atau non partai di Pilkada Jakarta. Berikut rincian syarat dan tanggalnya.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

15 menit lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

16 menit lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Guinea Panggil 4 Pemain Baru untuk Hadapi Timnas Indonesia U-23, Ada Eks Barcelona Ilaix Moriba

18 menit lalu

Guinea Panggil 4 Pemain Baru untuk Hadapi Timnas Indonesia U-23, Ada Eks Barcelona Ilaix Moriba

Semua pemain baru Guinea yang dipanggil untuk laga kontra Timnas U-23 Indonesia bermain di kompetisi Eropa.

Baca Selengkapnya

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

19 menit lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Yakin Tren Positif Atlet Bulu Tangkis Indonesia Berlanjut ke Olimpiade Paris 2024

21 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Yakin Tren Positif Atlet Bulu Tangkis Indonesia Berlanjut ke Olimpiade Paris 2024

Menpora Dito Ariotedjo meminta kepada semua atlet dari cabang olahraga yang sudah lolos Olimpiade Paris 2024 agar terus fokus mengikuto pelatnas.

Baca Selengkapnya